Kalender

Senin, 11 April 2016

Management BK Observasi SMK BHAKTI NUSANTARA 666



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai pendidikan itu murid harus berkembang secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dapat dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya tetapi juga kemampuan untuk mengatasi masalah yang ditemuinya dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sekolah tidak hanya memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, tetapi juga dapat mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Oleh karena itu, guru harus mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaiman mengajar yang efektif. Untuk itu sebagai calon guru BK kita perlu mengetahui wawasan dan pemahaman tentang layangnan bimbingan disekolah.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi Objektif
Kondisi Objektive lembaga yang kami observasi diantaranya sebagai berikut :
Nama Lembaga           : SMK Bhakti Nusantara 666 No. 65 Cileunyi Bandung
Alamat                        : Jl. Percobaan No. No. 65 Cileunyi Bandung
Nama Guru BK           : Tita Rosita, S. Psi., M.Si.Pd.,
Tanggal Pelaksanaan   : Kamis, 05 November 2015, 11.00-12.40 PM
Alasan kami memilih BK di sekolah karena mudah untuk dijangkau, lokasinya dekat dengan kampus UIN Bandung, memudahkan kelompok kami untuk mengunjunginya. Selain itu, kondisi sarana prasarana sekolah yang cukup baik. Bangunan sekolah terlihat baik, dan tertata rapi. Namun sedikit disayangkan, ketika kami berkunjung kesana pada tanggal 8 Desember 2015, lapang yang seharusnya digunakan untuk berolahraga dipakai untuk menyimpan beberapa bahan bangunan, karena kebetulan SMK Bhakti Nusantara 666 sedang membangun beberapa bangunan baru untuk gedung belajar. Lapang yang dipenuhi dengan pasir dan tanah itu bercampur dengan air sehingga menjadi becek dan sedikit banjir. Untuk kondisi ruang BK nya sendiri terlihat cukup nyaman, bersebelahan dengan ruang UKS, beberapa tulisan yang berbentuk poster yang berkaitan dengan Bimbingan Konseling disimpan di dinding UKS.
Untuk kondisi guru Bimbingan Konseling yang ada di SMK Bhakti Nusantara ini kurang ideal. Pasalnya guru BK hanya terdiri dari dua orang, guru perempuan khusus menangani siswa perempuan, dan guru laki-laki hanya menangani kasus siswa laki-laki, hal itu dilakukan karena dikhawatirkan ada rasa canggung ketika siswa laki-laki berhadapan dengan guru BK perempuan, begitu juga sebaliknya. Secara tidak sengaja ternyata kelompok kami bertemu dengan guru BK perempuan, yang bernama Ibu Tita Rosita. Beliau merupakan sarjana Psikologi, dan baru saja menyelesaikan gelar masternya di bidang pendidikan. Setelah beberapa kali kami mengunjungi sekolah tersebut kami melihat ibu Tita ini cukup dekat dengan siswanya. Sifatnya yang supel dan mudah bergaul ternyata membuat murid-murid nyaman ketika berkomunikasi dengan guru BK ini.
Tercatat ada    siswa yang duduk di bangku sekolah SMK Bhakti Nusantara 666. Sebenarnya jumlal guru BK tidak sebanding dengan siswa yang ada. Jika seharusnya satu guru BK idealnya hanya menangani 150 siswa, di sekolah ini hanya ada dua orang guru BK yang menangani seluruh siswa disana.
B.     Program Perencanaan
Visi Bimbingan dan Konseling SMK Bakti Nusantara 666
Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mampu mengambil keputusan dan pilihan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Misi Bimbingan dan Konseling SMK Bakti Nusantara 666
1.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.
2.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
3.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan.









PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Setiap peserta didik mendambakan perhatian penuh dari guru BK/Konselornya pada masa remajanya yang penuh dengan gejolak emosi dan ia juga mendambakan dapat menemukan jati dirinya yang baik dan dapat dibanggakan.  Dalam merealisasikan dambaan dari peserta didik tersebut, buatlah kerangka kerja dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Gunanya adalah untuk memudahkan tim guru BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada peserta didiknya. Perhatikan kerangka kerja di bawah ini.

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
(Asesmen)


 
KERANGKA KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING 2013










































MATERI LAYANAN BK
Sesuai dengan Standar kompetensi Kemandirian Peserta didik
 






       10 JENIS LAYANAN BK
       6  KEGIATAN PENDUKUNG BK
       6  FORMAT LAYANAN BK
 



 









WAKTU DAN POSISI PELAKSANAAN LAYANAN BK :
1.     Di dalam jam pembelajaran (jam BK)
2.     Di luar Jam pembelajaran (ruang BK)


 

PROGRAM LAYANAN BK :
1.     Program Tahunan
2.     Program Semesteran
3.     Program Bulanan
4.     Program Mingguan
5.     Program Harian


 

PENYELENGGARAAN LAYANAN BK :
1.     Pelayanan Dasar
2.     Pelayanan Pengembangan
3.     Pelayanan Arah Peminatan
4.     Pelayanan Teraputik
5.     Pelayanan Diperluas


 
 













                                            


1.      Kebutuhan Peserta Didik
Sebelum menyusun program Bimbingan dan Konseling, tugas pertama seorang guru BK/Konselor adalah melakukan asesmen dengan menggunakan Kegiatan Pendukung BK yaitu Aplikasi Instrumentasi (Tes dan Non Tes) dan Himpunan Data yaitu kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dijadikan sebagai bahan masukan bagi penyususnan program tersebut. Kegiatan asesmen meliputi :  
a)      Asesmen Diri Peserta Didik.
b)      Asesmen Lingkungan Peserta Didik
Tujuan mengadakan kegiatan asesmen adalah supaya guru BK/Konselor dapat memfasilitasi peserta didiknya dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling, dalam upaya pencapaian aspek-aspek perkembangan, pengembangan potensi secara penuh menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar dan karir juga pengentasan masalah yang dihadapinya. Dari data yang diperoleh, Guru BK/Konselor dapat berkolaborasi dengan seluruh personal sekolah, sekolah lain baik negeri atau swasta, dan pihak-pihak yang terkait (instansi pemerintah atau swasta atau para ahli).
2.      Kompetensi
Kompetensi adalah kondisi atau kualitas yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dalam kehidupannya sehari-hari maupun kehidupan secara menyeluruh yang berkembang dari waktu ke waktu (Prayitno, 2004).  Kompetisi yang dimiliki seseorang mengandung 5 sisi yaitu :
a)      Kesadaran                  :  mendorong individu berusaha untuk menguasai kompetensi dan dapat menampilkannya.
b)      Pemahaman               :  menemukan secara obyektif keberhasilan dalam penerapan kompetensi. 
c)      Penampilan                :  tingkah laku nyata individu dalam penggunaan kompetensi.
d)     Penilaian                    :  sejauh mana individu telah menguasai/mampu menampilkan kompetensi itu.
e)      Pengembangan          :  penguasaan mengembangkan kompetensi.

Kompetensi kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah menggunakan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik yang terdapat pada buku “Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal” yang dikeluarkan oleh Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2007.       
3.      Bidang Bimbingan
1)      Pribadi
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami nilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakeristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara pribadi.
2)      Sosial
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan addin yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan addin yang lebih luas.
3)      Belajar
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
4)      Karir
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengembangkan keputusan karir.
4.      Materi Bimbingan
Butir-butir pada aspek perkembangan dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dapat dijadikan acuan dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling kepada peserta didik dalam bentuk Silabus. Lalu menentukan materi layanan yang akan menjadi isi Satuan Layanan, Kegiatan Pendukung dan disertai proses dan hasil Penilaiannya. Materi bimbingan disusun berdasarkan tingkat pendidikan peserta didik, hendaknya menyenangkan dan penuh dengan dinamika, misalnya mengadakan permainan, bernyanyi, membaca puisi, mendengarkan cerita atau menonton film. Peserta didik merasa dilibatkan untuk melakukan aktifitas dalam layanan sehingga guru BK/Konselor dapat langsung melakukan Penilaian Segera (Laiseg) untuk mengetahui keefektifan dari materi layanan yang diberikannya.
5.      Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
1)      Jenis Layanan
a)      Layanan Orientasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b)      Layanan Informasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c)      Layanan Penempatan Dan Penyaluran
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d)     Layanan Penguasaan Konten
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
e)      Layanan Konseling Perorangan
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f)    Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g)      Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
h)      Layanan Konsultasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i)        Layanan Mediasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j)        Layanan Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

2)      Kegiatan Pendukung Bimbingan Dan Konseling
a)      Aplikasi Instrumentasi
Kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b)      Himpunan Data
Kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c)      Konferensi Kasus
Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d)     Kunjungan Rumah
Kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau anggota keluarganya.
e)      Tampilan Kepustakaan
Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f)       Alih Tangan Kasus
Kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.

3)      Format Layanan   
a)      Individual
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b)      Kelompok
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c)      Klasikal
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d)     Lapangan
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e)      Pendekatan Khusus/Kolaboratif
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
Kemudahan.
f)       Jarak Jauh
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

6.      Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
1)      Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan yaitu :
a)      Program Tahunan
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
b)      Program Semesteran
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c)      Program Bulanan
Pprogram Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
d)     Program Mingguan
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e)      Program Harian
Program bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan dan Satuan Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
2)      Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru BK/Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah pada :
a)      Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b)      Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.

c)      Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
d)     Pelayanan Teraputik
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
e)      Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas.
3)      Waktu Dan Posisi Pelaksanaan Layanan
Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah diselenggarakan : 
a)      Di dalam jam pembelajaran :
-          Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
-          Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar) per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
-          Kegiatan tatap muka non klasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b)      Di luar jam pembelajaran :
-          Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
-          Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembelajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.
-          Program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dikelola oleh Guru BK/Koselor dan sebagai bagian dari program sekolah dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas di sekolah tersebut.

7.      Pihak yang Terlibat
1)      Pelaksana Pelayanan bimbingan dan konseling pada SD/MI/SDLB
a)      Guru Kelas sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di SD/ MI/SDLB melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan cara menginfusikan materi layanan bimbingan dan konseling tersebut ke dalam pembelajaran mata pelajaran. Untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan bimbingan dan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
b)      Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling.
2)      Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK.
a)      Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah Guru BK/Konselor dengan rasio 1 : 150 orang siswa pada setiap tahun ajaran.
b)      Jika diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs dan/atau SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.

8.      Penilaian
Penilaian/evaluasi  adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang saat menyusun program Bimbingan dan Konseling berdasarkan aplikasi instrumentasi dan Himpunan Data peserta didik dan dibuat format-format kerja sebagai penjabaran program yaitu Silabus, Materi layanan, Satuan Layanan (SATLAN), Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG) untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LAPERPROG) sebagai laporan dari hasil penilaian kepada pimpinan sekolah/madrasah. Tujuan penilaia adalah untuk mengetahui keterlaksanaan dan ketercapaian dari program yang telah dibuat. Fungsi penilaian adalah memberikan umpan balik bagi guru BK/Konselor dan memberikan informasi kepada pihak lain tentang perkembangan peserta didik.
1)      Aspek yang Dievaluasi :
a)      Penilaian Proses Layanan
-       Kesesuaian antara pelaksanaan program dengan rancangan program.
-       Tingkat partisipasi personel.
-       Keberhasilan dan hambatan yang dialami.
-       Respon dari stakeholder (peserta didik, kepala sekolah, guru-guru dan orang tua/wali)
b)      Penilaian Hasil Layanan
-       Kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-       Kualitas pemahaman, penerimaan dan pengarahan diri.
-       Sikap dan kebiasaan belajar.
-       Kualitas prestasi belajar.
-       Kualitas kedisiplinan.
-       Kualitas sikap-sikap sosial. (empati, altruis, kooperatif dan toleransi).
-       Pemahaman dan kesiapan terhadap studi lanjutan dan dunia kerja.
c)      Penilaian dapat dilakukan dengan :
-          Format individual atau format kelompok.
-          Media lisan dan tulisan.
-          Menggunakan instrumen baku atau disusun sendiri.

d)     Tahap Penilaian :
-          Penilaian segera (Laiseg)
Penilaian tahap awal yang dilakukan segera atau menjelang akhir layanan Bimbingan dan Konseling hari itu. Fokus Penilaian segera adalah :
      Understanding  :  diperolehnya informasi dan pemahaman baru.
      Comfort                        :  dicapainya keringanan beban perasaan.
      Action               :  disusunnya rencana kegiatan paskah layanan BK dalam rangka perwujudan upaya pengembangan diri/ pengentasan masalah.
-          Penilaian jangka pendek (Laijapen) Penilaian lanjutan yang dilaksanakan setelah satu atau lebih jenis layanan yang dilaksanakan , paling lama 1 bulan.
-          Penilaian jangka panjang (Laijapang) Penilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakan beberapa layanan, paling lama 1 semester.
2)      Analisis
Adalah kegiatan setelah melakukan evaluasi untuk mengetahui :
a)      Keberhasilan danf faktor pendukung apa saja  yang  berhasil merubah perilaku peserta didik menjadi perilaku yang diharapkan.
b)      Kegagalan dan faktor penghambat apa saja yang gagal merubah perilaku peserta didik menjadi perilaku yang diharapkan
3)      Tindak Lanjut
Adalah rencana kegiatan baru yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan hasil dari evaluasi dan analisis. Karena itu setiap tahun penyusunan prorgam pelayanan bimbingan dan konseling ada perubahan berdasarkan fakta dan kenyataan dalam melaksanakan program dan disitulah terlihatnyaakan kreatifitas seorang guru BK.Kreatif menyusun program bersama-sama dengan guru BK lainnya menunjukkan kekompakan dalam bekerja, kreatif mencatat kejadian-kejadian penting selama menjalankan program untuk bahan evaluasi dan analisis dan kreatif membuat materi pelayanan bimbingan dan konseling berdasarkan harapan dan kebutuhan peserta didik.






C.    Hasil Praktik
Sebelum melakukan kunjungan ke sekolah Bhakti Nusantara 666, kami menbuat surat permintaan izin untuk Observasi terlebih dahulu ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi lantai 1, di bagian TU. Perwakilan kelompok yang terdiri dari dua orang, yakni Devi Nurhasanah dan Fini Fajarliani membuat surat ke Fakultas pada hari Selasa tanggal 03 November 2015 pukul 09.00 WIB. Setelah selesai membuat surat, kami segera menyampaikan surat permohonan observasi dan wawancara ke pihak sekolah khususnya guru BK Bhakti Nusantara 666. Perwakilan kelompok yang menyerahkan surat permohonan observasi sekaligus meminta izin, yakni Fini Fajarliani dan Fitri Puji Astuti. Dan surat yang kami sampaikan langsung direspon oleh guru BK di sekolah tersebut, dan langsung menyepakati hari dan waktu untuk dilaksanakan Wawancara dan Observasi.
Setelah tanggal yang disepakati tepatnya Hari Kamis tanggal 05 November 2015, pukul 10.30-13.00, kelompok kami melaksanakan Wawancara dengan guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666, kami mulai mewawancarai mulai dari data objektive sekolah, jumlah murid, pengajar, guru bk, sarana dan prasarana, kemudian kami tanyakan pula Visi, Misi, Program, serta masalah apa saja yang sering terjadi dan apa kendala yang dihadapi.
Dari hasil wawancara kami menganalisa bahwa program, visi misi BK sekolah yang di susun oleh guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666 sudah sangat lengkap dan terperinci, efektif dan efisien, namun melihat dari sumber daya guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666 yang hanya berjumlah 2 orang sedangkan murid di sekolah tersebut berjumlah 1000 lebih, sangat tidak efektif untuk menjalankan program yang sudah ada.
Selesai wawancara dan Observasi, kami langsung membuat laporan hasil observasi kami yang untuk kelengkapan tugas Manajemen BK.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bimbingan dan konseling disekolah sebagai layanan profesional yang bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang sering dihadapi siswa, bimbingan dan konseling merupakan kegiatan bersama, semua personil sekolah (guru, konselor, dll) mempunyai peran masing-masing dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Terlepas dari peranan personil pendidikan lain disekolah, guru mempunyai peranan amat penting dalam pelaksanaan bimbingan disekolah. Hal ini disebabkan oleh posisi guru yang memungkinkan nya bergaul lebih banyak dengan siswa sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan personil sekolah lainnya.
B.     Saran
Pemahaman para mahasiswa dalam membentuk program, visi misi dalam kegiatan layanan bimbingan konseling sangatlah penting agar kelak ketika menjadi seorang guru BK disekolah, dapat menjadi guru BK yang profesional. Untuk itu para mahasiswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai cara penyusunan Visi, Misi, serta Program BK disekolah.











ABSEN OBSERVASI MANAGEMENT BK
SMK BHAKTI NUSANTARA 666
05 November 2015
NO.
NAMA
NIM
TTD
KETERANGAN
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005


02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016


03.
Devi Nurhasanah
1134010028


04.
Fini Fajarliani
1134010043


05.
Fitri Fuji Astuti
1134010046



















PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Aji Khojinatul Asror (1134010005)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

02.
Devi Nurhasanah
1134010028

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Asep Muhammad Ramdhan (1134010016)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Devi Nurhasanah
1134010028

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Devi Nurhasanah (1134010028)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Fini Fajarliani (1134010043)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Devi Nurhasanah
1134010028

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Fitri Fuji Astuti (1134010046)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Devi Nurhasanah
1134010028

04.
Fini Fajarliani
1134010043









BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai pendidikan itu murid harus berkembang secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dapat dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya tetapi juga kemampuan untuk mengatasi masalah yang ditemuinya dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sekolah tidak hanya memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas, tetapi juga dapat mengembangkan keseluruhan kepribadian anak. Oleh karena itu, guru harus mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaiman mengajar yang efektif. Untuk itu sebagai calon guru BK kita perlu mengetahui wawasan dan pemahaman tentang layangnan bimbingan disekolah.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi Objektif
Kondisi Objektive lembaga yang kami observasi diantaranya sebagai berikut :
Nama Lembaga           : SMK Bhakti Nusantara 666 No. 65 Cileunyi Bandung
Alamat                        : Jl. Percobaan No. No. 65 Cileunyi Bandung
Nama Guru BK           : Tita Rosita, S. Psi., M.Si.Pd.,
Tanggal Pelaksanaan   : Kamis, 05 November 2015, 11.00-12.40 PM
Alasan kami memilih BK di sekolah karena mudah untuk dijangkau, lokasinya dekat dengan kampus UIN Bandung, memudahkan kelompok kami untuk mengunjunginya. Selain itu, kondisi sarana prasarana sekolah yang cukup baik. Bangunan sekolah terlihat baik, dan tertata rapi. Namun sedikit disayangkan, ketika kami berkunjung kesana pada tanggal 8 Desember 2015, lapang yang seharusnya digunakan untuk berolahraga dipakai untuk menyimpan beberapa bahan bangunan, karena kebetulan SMK Bhakti Nusantara 666 sedang membangun beberapa bangunan baru untuk gedung belajar. Lapang yang dipenuhi dengan pasir dan tanah itu bercampur dengan air sehingga menjadi becek dan sedikit banjir. Untuk kondisi ruang BK nya sendiri terlihat cukup nyaman, bersebelahan dengan ruang UKS, beberapa tulisan yang berbentuk poster yang berkaitan dengan Bimbingan Konseling disimpan di dinding UKS.
Untuk kondisi guru Bimbingan Konseling yang ada di SMK Bhakti Nusantara ini kurang ideal. Pasalnya guru BK hanya terdiri dari dua orang, guru perempuan khusus menangani siswa perempuan, dan guru laki-laki hanya menangani kasus siswa laki-laki, hal itu dilakukan karena dikhawatirkan ada rasa canggung ketika siswa laki-laki berhadapan dengan guru BK perempuan, begitu juga sebaliknya. Secara tidak sengaja ternyata kelompok kami bertemu dengan guru BK perempuan, yang bernama Ibu Tita Rosita. Beliau merupakan sarjana Psikologi, dan baru saja menyelesaikan gelar masternya di bidang pendidikan. Setelah beberapa kali kami mengunjungi sekolah tersebut kami melihat ibu Tita ini cukup dekat dengan siswanya. Sifatnya yang supel dan mudah bergaul ternyata membuat murid-murid nyaman ketika berkomunikasi dengan guru BK ini.
Tercatat ada    siswa yang duduk di bangku sekolah SMK Bhakti Nusantara 666. Sebenarnya jumlal guru BK tidak sebanding dengan siswa yang ada. Jika seharusnya satu guru BK idealnya hanya menangani 150 siswa, di sekolah ini hanya ada dua orang guru BK yang menangani seluruh siswa disana.
B.     Program Perencanaan
Visi Bimbingan dan Konseling SMK Bakti Nusantara 666
Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mampu mengambil keputusan dan pilihan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.
Misi Bimbingan dan Konseling SMK Bakti Nusantara 666
1.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.
2.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
3.      Bimbingan dan konseling membantu peserta didik dalam memilih, meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan.









PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Setiap peserta didik mendambakan perhatian penuh dari guru BK/Konselornya pada masa remajanya yang penuh dengan gejolak emosi dan ia juga mendambakan dapat menemukan jati dirinya yang baik dan dapat dibanggakan.  Dalam merealisasikan dambaan dari peserta didik tersebut, buatlah kerangka kerja dalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Gunanya adalah untuk memudahkan tim guru BK/Konselor dalam melaksanakan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada peserta didiknya. Perhatikan kerangka kerja di bawah ini.

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
(Asesmen)


 
KERANGKA KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING 2013










































MATERI LAYANAN BK
Sesuai dengan Standar kompetensi Kemandirian Peserta didik
 






       10 JENIS LAYANAN BK
       6  KEGIATAN PENDUKUNG BK
       6  FORMAT LAYANAN BK
 



 









WAKTU DAN POSISI PELAKSANAAN LAYANAN BK :
1.     Di dalam jam pembelajaran (jam BK)
2.     Di luar Jam pembelajaran (ruang BK)


 

PROGRAM LAYANAN BK :
1.     Program Tahunan
2.     Program Semesteran
3.     Program Bulanan
4.     Program Mingguan
5.     Program Harian


 

PENYELENGGARAAN LAYANAN BK :
1.     Pelayanan Dasar
2.     Pelayanan Pengembangan
3.     Pelayanan Arah Peminatan
4.     Pelayanan Teraputik
5.     Pelayanan Diperluas


 
 













                                            


1.      Kebutuhan Peserta Didik
Sebelum menyusun program Bimbingan dan Konseling, tugas pertama seorang guru BK/Konselor adalah melakukan asesmen dengan menggunakan Kegiatan Pendukung BK yaitu Aplikasi Instrumentasi (Tes dan Non Tes) dan Himpunan Data yaitu kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dijadikan sebagai bahan masukan bagi penyususnan program tersebut. Kegiatan asesmen meliputi :  
a)      Asesmen Diri Peserta Didik.
b)      Asesmen Lingkungan Peserta Didik
Tujuan mengadakan kegiatan asesmen adalah supaya guru BK/Konselor dapat memfasilitasi peserta didiknya dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling, dalam upaya pencapaian aspek-aspek perkembangan, pengembangan potensi secara penuh menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar dan karir juga pengentasan masalah yang dihadapinya. Dari data yang diperoleh, Guru BK/Konselor dapat berkolaborasi dengan seluruh personal sekolah, sekolah lain baik negeri atau swasta, dan pihak-pihak yang terkait (instansi pemerintah atau swasta atau para ahli).
2.      Kompetensi
Kompetensi adalah kondisi atau kualitas yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dalam kehidupannya sehari-hari maupun kehidupan secara menyeluruh yang berkembang dari waktu ke waktu (Prayitno, 2004).  Kompetisi yang dimiliki seseorang mengandung 5 sisi yaitu :
a)      Kesadaran                  :  mendorong individu berusaha untuk menguasai kompetensi dan dapat menampilkannya.
b)      Pemahaman               :  menemukan secara obyektif keberhasilan dalam penerapan kompetensi. 
c)      Penampilan                :  tingkah laku nyata individu dalam penggunaan kompetensi.
d)     Penilaian                    :  sejauh mana individu telah menguasai/mampu menampilkan kompetensi itu.
e)      Pengembangan          :  penguasaan mengembangkan kompetensi.

Kompetensi kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah menggunakan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik yang terdapat pada buku “Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal” yang dikeluarkan oleh Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas. 2007.       
3.      Bidang Bimbingan
1)      Pribadi
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami nilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakeristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara pribadi.
2)      Sosial
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan addin yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan addin yang lebih luas.
3)      Belajar
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.
4)      Karir
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengembangkan keputusan karir.
4.      Materi Bimbingan
Butir-butir pada aspek perkembangan dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dapat dijadikan acuan dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling kepada peserta didik dalam bentuk Silabus. Lalu menentukan materi layanan yang akan menjadi isi Satuan Layanan, Kegiatan Pendukung dan disertai proses dan hasil Penilaiannya. Materi bimbingan disusun berdasarkan tingkat pendidikan peserta didik, hendaknya menyenangkan dan penuh dengan dinamika, misalnya mengadakan permainan, bernyanyi, membaca puisi, mendengarkan cerita atau menonton film. Peserta didik merasa dilibatkan untuk melakukan aktifitas dalam layanan sehingga guru BK/Konselor dapat langsung melakukan Penilaian Segera (Laiseg) untuk mengetahui keefektifan dari materi layanan yang diberikannya.
5.      Komponen Layanan Bimbingan dan Konseling
1)      Jenis Layanan
a)      Layanan Orientasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
b)      Layanan Informasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c)      Layanan Penempatan Dan Penyaluran
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d)     Layanan Penguasaan Konten
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
e)      Layanan Konseling Perorangan
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.
f)    Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g)      Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
h)      Layanan Konsultasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
i)        Layanan Mediasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j)        Layanan Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

2)      Kegiatan Pendukung Bimbingan Dan Konseling
a)      Aplikasi Instrumentasi
Kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b)      Himpunan Data
Kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c)      Konferensi Kasus
Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d)     Kunjungan Rumah
Kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau anggota keluarganya.
e)      Tampilan Kepustakaan
Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan.
f)       Alih Tangan Kasus
Kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud.

3)      Format Layanan   
a)      Individual
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
b)      Kelompok
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c)      Klasikal
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d)     Lapangan
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e)      Pendekatan Khusus/Kolaboratif
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan
Kemudahan.
f)       Jarak Jauh
Format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

6.      Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling
1)      Program Layanan
Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan yaitu :
a)      Program Tahunan
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.
b)      Program Semesteran
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
c)      Program Bulanan
Pprogram Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
d)     Program Mingguan
Program Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
e)      Program Harian
Program bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan dan Satuan Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
2)      Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru BK/Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah pada :
a)      Pelayanan Dasar
Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
b)      Pelayanan Pengembangan
Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.

c)      Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa
Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.
d)     Pelayanan Teraputik
Pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan peminatan.
e)      Pelayanan Diperluas
Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas.
3)      Waktu Dan Posisi Pelaksanaan Layanan
Kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah diselenggarakan : 
a)      Di dalam jam pembelajaran :
-          Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.
-          Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar) per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
-          Kegiatan tatap muka non klasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
b)      Di luar jam pembelajaran :
-          Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas. Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.
-          Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembelajaran satuan pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.
-          Program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dikelola oleh Guru BK/Koselor dan sebagai bagian dari program sekolah dengan mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas di sekolah tersebut.

7.      Pihak yang Terlibat
1)      Pelaksana Pelayanan bimbingan dan konseling pada SD/MI/SDLB
a)      Guru Kelas sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di SD/ MI/SDLB melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan cara menginfusikan materi layanan bimbingan dan konseling tersebut ke dalam pembelajaran mata pelajaran. Untuk siswa Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan bimbingan dan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
b)      Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling.
2)      Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan Konseling pada SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK.
a)      Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah Guru BK/Konselor dengan rasio 1 : 150 orang siswa pada setiap tahun ajaran.
b)      Jika diperlukan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang bertugas di SMP/MTs dan/atau SMA/MA/SMK tersebut dapat diminta bantuan untuk menangani permasalahan peserta didik SD/MI dalam rangka pelayanan alih tangan kasus.

8.      Penilaian
Penilaian/evaluasi  adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang saat menyusun program Bimbingan dan Konseling berdasarkan aplikasi instrumentasi dan Himpunan Data peserta didik dan dibuat format-format kerja sebagai penjabaran program yaitu Silabus, Materi layanan, Satuan Layanan (SATLAN), Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG) untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LAPERPROG) sebagai laporan dari hasil penilaian kepada pimpinan sekolah/madrasah. Tujuan penilaia adalah untuk mengetahui keterlaksanaan dan ketercapaian dari program yang telah dibuat. Fungsi penilaian adalah memberikan umpan balik bagi guru BK/Konselor dan memberikan informasi kepada pihak lain tentang perkembangan peserta didik.
1)      Aspek yang Dievaluasi :
a)      Penilaian Proses Layanan
-       Kesesuaian antara pelaksanaan program dengan rancangan program.
-       Tingkat partisipasi personel.
-       Keberhasilan dan hambatan yang dialami.
-       Respon dari stakeholder (peserta didik, kepala sekolah, guru-guru dan orang tua/wali)
b)      Penilaian Hasil Layanan
-       Kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-       Kualitas pemahaman, penerimaan dan pengarahan diri.
-       Sikap dan kebiasaan belajar.
-       Kualitas prestasi belajar.
-       Kualitas kedisiplinan.
-       Kualitas sikap-sikap sosial. (empati, altruis, kooperatif dan toleransi).
-       Pemahaman dan kesiapan terhadap studi lanjutan dan dunia kerja.
c)      Penilaian dapat dilakukan dengan :
-          Format individual atau format kelompok.
-          Media lisan dan tulisan.
-          Menggunakan instrumen baku atau disusun sendiri.

d)     Tahap Penilaian :
-          Penilaian segera (Laiseg)
Penilaian tahap awal yang dilakukan segera atau menjelang akhir layanan Bimbingan dan Konseling hari itu. Fokus Penilaian segera adalah :
      Understanding  :  diperolehnya informasi dan pemahaman baru.
      Comfort                        :  dicapainya keringanan beban perasaan.
      Action               :  disusunnya rencana kegiatan paskah layanan BK dalam rangka perwujudan upaya pengembangan diri/ pengentasan masalah.
-          Penilaian jangka pendek (Laijapen) Penilaian lanjutan yang dilaksanakan setelah satu atau lebih jenis layanan yang dilaksanakan , paling lama 1 bulan.
-          Penilaian jangka panjang (Laijapang) Penilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakan beberapa layanan, paling lama 1 semester.
2)      Analisis
Adalah kegiatan setelah melakukan evaluasi untuk mengetahui :
a)      Keberhasilan danf faktor pendukung apa saja  yang  berhasil merubah perilaku peserta didik menjadi perilaku yang diharapkan.
b)      Kegagalan dan faktor penghambat apa saja yang gagal merubah perilaku peserta didik menjadi perilaku yang diharapkan
3)      Tindak Lanjut
Adalah rencana kegiatan baru yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan hasil dari evaluasi dan analisis. Karena itu setiap tahun penyusunan prorgam pelayanan bimbingan dan konseling ada perubahan berdasarkan fakta dan kenyataan dalam melaksanakan program dan disitulah terlihatnyaakan kreatifitas seorang guru BK.Kreatif menyusun program bersama-sama dengan guru BK lainnya menunjukkan kekompakan dalam bekerja, kreatif mencatat kejadian-kejadian penting selama menjalankan program untuk bahan evaluasi dan analisis dan kreatif membuat materi pelayanan bimbingan dan konseling berdasarkan harapan dan kebutuhan peserta didik.






C.    Hasil Praktik
Sebelum melakukan kunjungan ke sekolah Bhakti Nusantara 666, kami menbuat surat permintaan izin untuk Observasi terlebih dahulu ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi lantai 1, di bagian TU. Perwakilan kelompok yang terdiri dari dua orang, yakni Devi Nurhasanah dan Fini Fajarliani membuat surat ke Fakultas pada hari Selasa tanggal 03 November 2015 pukul 09.00 WIB. Setelah selesai membuat surat, kami segera menyampaikan surat permohonan observasi dan wawancara ke pihak sekolah khususnya guru BK Bhakti Nusantara 666. Perwakilan kelompok yang menyerahkan surat permohonan observasi sekaligus meminta izin, yakni Fini Fajarliani dan Fitri Puji Astuti. Dan surat yang kami sampaikan langsung direspon oleh guru BK di sekolah tersebut, dan langsung menyepakati hari dan waktu untuk dilaksanakan Wawancara dan Observasi.
Setelah tanggal yang disepakati tepatnya Hari Kamis tanggal 05 November 2015, pukul 10.30-13.00, kelompok kami melaksanakan Wawancara dengan guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666, kami mulai mewawancarai mulai dari data objektive sekolah, jumlah murid, pengajar, guru bk, sarana dan prasarana, kemudian kami tanyakan pula Visi, Misi, Program, serta masalah apa saja yang sering terjadi dan apa kendala yang dihadapi.
Dari hasil wawancara kami menganalisa bahwa program, visi misi BK sekolah yang di susun oleh guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666 sudah sangat lengkap dan terperinci, efektif dan efisien, namun melihat dari sumber daya guru BK di SMK BHAKTI NUSANTARA 666 yang hanya berjumlah 2 orang sedangkan murid di sekolah tersebut berjumlah 1000 lebih, sangat tidak efektif untuk menjalankan program yang sudah ada.
Selesai wawancara dan Observasi, kami langsung membuat laporan hasil observasi kami yang untuk kelengkapan tugas Manajemen BK.






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bimbingan dan konseling disekolah sebagai layanan profesional yang bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi dan mengatasi masalah yang sering dihadapi siswa, bimbingan dan konseling merupakan kegiatan bersama, semua personil sekolah (guru, konselor, dll) mempunyai peran masing-masing dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Terlepas dari peranan personil pendidikan lain disekolah, guru mempunyai peranan amat penting dalam pelaksanaan bimbingan disekolah. Hal ini disebabkan oleh posisi guru yang memungkinkan nya bergaul lebih banyak dengan siswa sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan personil sekolah lainnya.
B.     Saran
Pemahaman para mahasiswa dalam membentuk program, visi misi dalam kegiatan layanan bimbingan konseling sangatlah penting agar kelak ketika menjadi seorang guru BK disekolah, dapat menjadi guru BK yang profesional. Untuk itu para mahasiswa perlu pemahaman lebih lanjut mengenai cara penyusunan Visi, Misi, serta Program BK disekolah.











ABSEN OBSERVASI MANAGEMENT BK
SMK BHAKTI NUSANTARA 666
05 November 2015
NO.
NAMA
NIM
TTD
KETERANGAN
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005


02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016


03.
Devi Nurhasanah
1134010028


04.
Fini Fajarliani
1134010043


05.
Fitri Fuji Astuti
1134010046



















PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Aji Khojinatul Asror (1134010005)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

02.
Devi Nurhasanah
1134010028

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Asep Muhammad Ramdhan (1134010016)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Devi Nurhasanah
1134010028

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Devi Nurhasanah (1134010028)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Fini Fajarliani
1134010043

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Fini Fajarliani (1134010043)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Devi Nurhasanah
1134010028

04.
Fitri Fuji Astuti
1134010046

























PENILAIAN PERORANGAN
KELOMPOK 1 OBSERVASI MANAGEMENT BK
Fitri Fuji Astuti (1134010046)
NO.
NAMA
NIM
PENILAIAN (ANGKA 0-100)
01.
Aji Khojinatul Asror
1134010005

02.
Asep Muhammad Ramdhan
1134010016

03.
Devi Nurhasanah
1134010028

04.
Fini Fajarliani
1134010043