Kalender

Kamis, 16 Februari 2017

HUBUNGAN ANTROPOLOGI BUDAYA DENGAN ILMU LAIN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Antropologi suatu cabang ilmu sosial yang diketahui orang banyak sebagai ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan. Padahal antropologi itu tidak hanya memepelajari atau membahas mengenai kebudayaan saja. Dalam antropologi pun banyak membahas mengenai fisik, kemasyarakatan, dan tentu saja kebudayaan. Antropologi juga merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mengambil fokus pada studi tentang manusia dan perilaku kebudayaannya. Sebagai disiplin baru yang muncul pada paruh kedua abad ke 20, antropologi menggelar studinya untuk menguak manusia berikut periaku social budayanya sejak awal mula muncul di muka bumi hingga pernik budaya manusia di masa kini. Karenanya, studi-studi antropologi sangat lekat dengan kerja-kerja riset terhadap situs-situs budaya dan penelitian berbasis riset lapang.
Antropologi memiliki arti penting bagi para intelektual dan aktivis dalam memahami realitas sosial kekinian dalam lanskap kebudayaan manusia. Mempelajari antropologi sama halnya dengan mempelajari posisi diri dalam persilangan kebudayaan dan sistem nilai yang ada disekitarnya. Dalam pemahaman inilah sebenarnya mempelajari antropologi sama halnya menisbatkan diri menjadi seorang peneliti atas dirinya sendiri dimana dia berpijak. Dengan demikian, menjadi seorang etnografer atau seorang antropog sebenarnya tidak harus melalui satu fase pendidikan formal yang ketat dan panjang. Ketika kita mengambil posisi sadar bahwa hidup adalah menjadi seorang yang selalu sadar dan ”membaca” realitas yang ada dan kritis dalam penelusuran atas realitas sekitar secara jeli dan kritis, maka siapapun bisa memulai hidup sebagai seorang peneliti atau antropolog.



Rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah? Apa hubungan antropologi dengan ilmu ilmu lainnya?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang antropologi dan struktur ilmu Antropologi, sehingga pada akhirnya pembaca dapat mengerti dan membedakan konsep- konsep di atas dan juga untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Antropologi Budaya.

Diharapkan penulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa atau pembaca tentang Antropologi dan juga Struktur ilmu antropologi.




PEMBAHASAN
A.    Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Lain
Antropologi dengan ilmu-ilmu bagiannya mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Hubungan ini pada umumnya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu social yang lain juga memerlukan antropologi dalam memecahkan masalah yang dikajinya.
1.      Hubungan Antropologi Dengan Sosiologi
Sepintas antropologi dan sosiologi mempunyai banyak persamaan, missalnya saja tentang obyek kajiannya yaitu ilmu yang mempelajari tentang manusia, bedanya sudut pandang yang digunakan. Antropologi lebih ke pendekatan asal-usul manusia dan kebudayaan yang dihasilkan, sedangkan sosiologi lebih mengarah ke hubungan antar manusia dan proses-proses yang timbul dari hubungan tersebut.
Karena banyak kesamaan dari kedua ilmu tersebut, maka tidak jarang apabila para sosiolog banyak meminjam konsep-konsep dan pendekatan-pendekatan antropologi dalam penelitian yang mereka lakukan. Setelah memasuki abad ke-20 pemikiran para antropolog semakin berkembang, obyek kajian mereka juga semakin luas sehingga tidak jarang kajian bidang ilmu sosiologi juga menjadi kajian dalam antropologi. Misalnya saja kajian tentang dampak-dampak dari globalisasi dalam masyarakat.
2.      Hubungan Antropologi Dengan Psikologi
Pada hakikatnya psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dan proses-proses mentalnya. Dapat dikatakan bahwa psikologi lebih menekankan pada pendekatan internal, yaitu dari dalam diri seseorang, sedangkan antropologi lebih menekankan pada aspek eskternalnya, yiatu lingkungan. Kedua unsure ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam membentuk sebuah kebudayaan. Untuk memahami pola-pola kebudayaan dalam masyarakat, seorang antropolog harus memperhatikan interaksi yang terjadi antara kedua unsure tersebut. Sedangkan seorang psikolog juga harus memperhatikan unsure eksternal yang membentuk sifat seseorang.
3.      Hubungan antropologi dengan sejarah
Terkadang latar belakang suatu peristiwa sejarah sulit diketahui hanya dari fakta-fakta yang ada di lapangan. Kosep-konsep tentang kehidupan masyarakat yang terjadi saat peristiwa sejarah berlangsung, yang dikaji melalui pendekatan antropologi akan memberi pengertian banyak bagi seorang sejarahwan untuk mengetahui latar belakang peristiwa tersebut. Selain itu banyak peristiwa sejarah yang dapat dipecahkan melalui pendekatan antropologi. Misalnya saja dalam mengkaji sistem kepercayaan, Folklore dan sejarah local dalam suatu masyarakat.
Antropologi juga sangat memerlukan sejarah, terutama untuk menganalisa tentang kebudayaan suatu suku bangsa. Seorang antropolog terkadang menggunakan metode-metode sejarah untuk merekontruksi sejarah dari rangkaian permasalahan yang timbul dalam kebudayaan. Misalnya saja untuk menganalisa sebuah masyarakat yang mengalami pengaruh dari kebudayaan luar. Seorang antropolog harus mengetahui asal dari pengaruh tersebut dan bagaiaman proses masuknya kebudayaan asing tersebut.
4.      Hubungan antropologi dengan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta isinya. Isi dari bumi itu sendiri adalah flora, fauna, manusia dan bentang alam yang ada dipermukaan bumi. Melihat obyek kajian dari geografi yang juga menyebut manusia, maka tidak bisa dipungkiri lagi kalau geografi memerlukan antropologi dalam kajiannya. Penyebabnya karena antropologi mempelajari tentang berbagai warna manusia, baik dari segi suku bangsa, etnis, maupun ras. Sebaliknya, antropologi juga memerlukan geografi untuk memepelajari tentang bentang alam. Karena salah satu yang mempengaruhi kebudayaan manusia adalah keadaan lingkungan fisik tempat mereka hidup.
5.      Hubungan Antropologi Dengan Ekonomi
Kekuatan, proses dan hokum-hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi oleh keadaan masyarakatnya. Seorang ahli ekonomi yang akan membangun perekonomian di suatu Negara tentu memerlukan bahan komparatif mengenai berbagai unsure kemasyarakatan dalam Negara tersebut. Untuk mengumpulkan keterangan tersebut ilmu antropologi sangat dibutuhkan oleh seorang ekonom. Perubahan dalam bidang ekonomi sendiri mempunyai andil yang sangat besar dalam perubahan kebudayaan masyarakatnya. Semakin maju perekonomian suatu masyarakat, maka kebudayaannya pun ikut berubah. Terkadang untuk menganalisa perubahan kebudayaan dalam masyarakat, antropolog juga memerlukan pendekatan ekonomi.
6.      Hubungan Antara Antropologi Dengan Ilmu Politik
Seorang politikus dalam meneliti maupun menganalisa suatu sistem politik maupun kekuatan politik dari suatu Negara tentusaja memperhatikan sistem pemerintahan, kekuatan-kekuatan politik dan masalah latar belakang budaya dari kekuatan politik tersebut. Adapun yang menyangkut latar belakang kekuatan politik yaitu prinsip ideology, sistem norma, adat istiadat dan tradisi dari semua kalangan yang menyusun kekuatan politik tersebut. Agar dapet memahami latar belakang penyusun kekuatan politik tersebut, diperlukan metode analisa antropologi.
Seorang antropolog dalam mempelajari suatu masyarakat atau suatu suku pati juga akan menghadapi tentang konsep kekuasaan yang terdapat dalam suku tersebut. Dalam menganalisa fenomena tersebut sudah tentu mereka memerlukan bantuan dari ilmu politik.
7.      Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Hukum Adat
Antropologi digunakan oleh banyak ahli hokum, terutama hokum adat untuk melakukan penelitian tentang hokum adat yang berlaku di beberapa tempat. Antropologi penting digunakan karena hokum adat bukan merupakan hokum yang tertulis seperti KUHP atau Undang-Undang, melainkan hokum yang timbul dan hidup langsung dalam masyarakat.
Antropologi juga memerlukan bantuan dari ilmu hokum karena setiap masyarakt pasti mempunyai hokum yang digunakan dalam pengendalian social. Hokum yang berlaku dalam masyarakat banyak sedikit turut mempengaruhi kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Untuk itu seorang antropolog harus mempunyai pengetahuan umum tentang konsep-konsep hokum pada umumnya.
8.      Hubungan antara ilmu administrasi dengan antropologi
Ilmu admisnistrasi pada umumnya akan mempelajari hal-hal yang hampir sama dengan masalah-masalah yang dikaji dalam ilmu ekonomi. Misalnya saja tentang agraria yang dibahas dalam administrasi, masalah ini dapat dikaji dengan penelitian berdasarkan metode-metode antropologi.
9.      Hubungan antara linguistic dengan antropologi
Linguistic merupakan ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Antropologi dari fase awalnya adalah mengumpulkan berbagai kebudayaan dari muka bumi, termasuk bahasa yang beragam yang digunakan oleh masyarakat yang ada di bumi. Linguistic merupakan kajian dalam antropologi selain etnografi. Untuk bisa meneliti suatu masyarakat terlebih dahulu kita harus memahami bahsa yang berlaku dan mereka gunakan sehari-hari



  
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
                   Istilah antopologi berasal dari bahasa Yunani dari kata antropos = manusia dan logos = ilmu.Secara harfiah, antropologi berarti ilmu tentang manusia. Ruang lingkup antropologi Bila dilihat dari garis besarnya antropologi terbagi menjadi dua, yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangnan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya. Hubungan antropologi dengan ilmu lain yaitu dengan ilmu terapan (ilmu social) dan ilmu lainnya (antropologi fisik), dengan ilmu social diantaranya yaitu : sosiologi, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hokum adat, ilmu administrasi, dan ilmu linguistic. Dengan ilmu lain diantaranya : ilmu geologi, pleontologi, ilmu anatomi, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu arkeologi.






DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. (1987). Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI-Press.
Koentjaraningrat. (1979). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
https://www.academia.edu/11208098/Hubungan_Antropologi_Dengan_Ilmu_Lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar